Thursday, September 22

Taranita (42409150) - Revisi Konsep Dasar Karakter





Taranita (42409150) - Analisa Karakter

Data Verbal

Raden Werkudara atau Bima merupakan putra kedua dari Dewi Kunti dan Prabu Pandudewanata. Tetapi ia sesungguhnya adalah putra Batara Bayu dan Dewi Kunti sebab Prabu Pandu tidak dapat menghasilkan keturunan. Ini merupakan kutukan dari Begawan Kimindama.Namun akibat Aji Adityaredhaya yang dimiliki oleh Dewi Kunti, pasangan tersebut dapat memiliki keturunan.

Karena Bima adalah putra Batara Bayu, maka ia memiliki kesaktian untuk menguasai angin. Werkudara memiliki saudara Tunggal Bayu yaitu, Anoman, Gunung Maenaka, Garuda Mahambira, Ular Naga Kuwara,Liman/ Gajah Setubanda, Kapiwara, Yaksendra Yayahwreka, dan Pulasiya yang menunggal dalam tubuh Anoman sesaat sebelum perang Alengka terjadi (zaman Ramayana).
Werkudara yang bertubuh besar ini memiliki perwatakan berani, tegas, berpendirian kuat, teguh iman. Selama hidupnya Werkudara tidak pernah berbicara halus kepada siapapun termasuk kepada orang tua, dewa, dan gurunya, kecuali kepada Dewa Ruci, dewanya yang sejati, ia berbicara halus dan mau menyembah.
Selama hidupnya Werkudara berguru pada Resi Drona untuk olah batin dan keprajuritan, Begawan Krepa, dan Prabu Baladewa untuk ketangkasan menggunakan gada. Dalam berguru Werkudara selalu menjadi saingan utama bagi saudara sepupunya yang juga sulung dari Kurawa yaitu Duryudana.

Kata bhīma dalam bahasa Sanskerta artinya kurang lebih adalah "mengerikan". Sedangkan nama lain Bima yaitu Wrekodara, dalam bahasa Sanskerta dieja vṛ(ri)kodara, artinya ialah "perut serigala", dan merujuk ke kegemarannya makan. Nama julukan yang lain adalah Bhimasena yang berarti panglima perang.
Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus (krama inggil) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Bima melakukan kedua hal ini (bicara dengan bahasa krama inggil dan duduk) hanya ketika menjadi seorang resi dalam lakon Bima Suci, dan ketika dia bertemu dengan Dewa Ruci.Ia memiliki keistimewaan dan ahli bermain gada, serta memiliki berbagai macam senjata, antara lain: Kuku Pancakenaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta. Sedangkan jenis ajian yang dimilikinya antara lain: Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuglindhu, Aji Bayubraja dan Aji Blabak Pangantol-antol.
Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu: Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelatbahu Candrakirana, ikat pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain: Kampuh atau Kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan Pupuk Pudak Jarot Asem.
Bima atau dalam cerita pewayangan lebih dikenal dengan Werkudara adalah putra kedua dewi Kunti dan Pandu. Bhima dalam bahas sansekerta berarti “mengerikan”, dan dia merupakan putera dari Dewa Bayu, dan ia mendapat julukan Bayusutha. Bima memiliki ciri fisik, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, sangat kuat, dan memiliki wajah paling sangar diantara para pandawa, namun dia memiliki hati yang baik.Bima memiliki senjata yang bernama gada Rujakpala.
Bima memiliki putra dari ras rakshasa bermana Gatotkaca, yang gugur dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Putera Bima yang lain adalah Antareja dan Antasena.
Sama-sama dikenal sebagai putera Dewi Kunti, khusus untuk Bima alias Werkudara ini mempunyai beberapa “kelebihan”, selain memang badannya paling besar, suaranya paling “menakutkan” tidak terlalu keras tetapi dalam .. coba saja denger dipentas wayang orang atau wayang kulit kalau nggak percaya, kemudian kukunya paling panjang dan pasti berkumis [lucu kalau Werkudara klimis].
Berayah Pandu yang resmi secara akte dan tidak resminya Batara Bayu, Bima ini dikenal sebagai wayang yang berkata apa adanya tidak pakai tata krama dan tata bahasa kepada siapapun tetapi sangat mencintai Ibu dan saudara-saudaranya dan tidak memandang suku dan ras sebagai suatu perbedaan yang harus dipermasalahkan dalam kehidupan ini karena itulah yang diciptakan oleh sang Maha Pencipta.
Bukti dari kecintaan Bima terhadap saudaranya saat kisah Bale Sigala-gala, Bima dengan kekuatan tubuhnya melindungi Ibu serta saudaranya dari amukan api menerobos terowongan yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan bukti dari Bima itu tidak memandang suku dan ras bisa dilihat dari istri nya yang secara tersurat berupa ras Raksasa [Dewi Arimbi], ras Ular [Dewi Nogogini] dan ras ikan/udang [Dewi Urang Ayu], maksud tersiratnya Bima memang tidak membedakan itu semua sebagai sesuatu yang menjadi halangan dalam kehidupan.
Seperti sifat Bayu yang kadang bertiup lembut, sepoi-sepoi melenakan dan kadang menderu menjadi topan yang menghancurkan, memusnahkan, seperti itu juga sifat dan karakter Bima ... lembut walau berbadan besar, sayang pada saudara, patuh pada ibunya dan menghormati kakaknya tetapi sangat garang ketika membunuh Dursasana dan berperang tanding dengan Duryudana dalam Baratayuda atau saat membunuh Patih Kicaka dari Negara Wirata yang akan mengganggu Dewi Drupadi, semua hancur tanpa ampun.
Peran Bima dalam keluarga Pandawa tidaklah sepopuler Arjuna, adiknya, atau Yudistira, sang kakak, karena memang secara fungsi perannya sebagai penjaga keutuhan dari segala yang ingin menghancurkan Pandawa dan kerabatnya, Bima merupakan sosok yang mengerti fungsinya secara utuh, sadar dan melakukan itu semua dengan sungguh-sungguh walau terkesan agak cuek dengan urusan orang lain tetapi kalau diminta bantuan biasanya dilakukan tanpa bertanya apa untungnya buat dia pribadi.
Pengorbanan paling besar saat anak kesayangannya Gatotkaca [hanya ini versi resmi yang tercantum dalam silsilah anaknya Bima, yang lain itu versi Jawa] diminta menghadapi Adipati Karna untuk melumpuhkan Senjata Kunta dengan mengorbankan nyawa, itupun direlakan tanpa tanya kenapa?, Bima tahu hanya nyawa anaknyalah yang akan menyelamatkan nyawa Arjuna saat nanti berhadapan dengan Karna, disini Bima diuji antara pilihan kecintaan terhadap adik dan kecintaan terhadap putra tersayang dengan tujuan utama Baratayuda yaitu memenangkan peperangan secara total.
Bima merupakan karakter wayang yang sangat unik, rela ikut menderita karena kekalahan kakaknya bermain judi, rela mengorbankan sang putra demi adik dan tujuan bersama, tidak memandang orang dari perbedaan tetapi melihat itu sebagai keindahan dan tidak menonjolkan diri dalam fungsinya dikeluarga sebagai anak kedua tetapi menyediakan diri sebagai pelindung semua, berani mengatakan "Yang benar dan Yang salah" secara blak-blakan, masih adakah sifat seperti Bima didalam diri pemimpin negara kita? .. berkata sebenarnya walau itu kadang menyakitkan bagi pendengarnya dan mungkin bagi dirinya sendiri.

Wednesday, September 21

Maria (42409133) - Analisa Karakter

DATA VERBAL 

BIMA
Kata bhīma dalam bahasa Sanskerta artinya kurang lebih adalah "mengerikan". Sedangkan nama lain Bima yaitu Wrekodara, dalam bahasa Sanskerta dieja vṛ(ri)kodara, artinya ialah "perut serigala", dan merujuk ke kegemarannya makan. Nama julukan yang lain adalah Bhimasena yang berarti panglima perang. Dikenal pula dengan nama; Balawa, Bratasena, Birawa, Dandunwacana, Nagata, Kusumayuda, Kowara, Kusumadilaga, Pandusiwi, Bayusuta, Sena, atau Wijasena.
Bima (Sanskerta: भीम, bhÄ«ma) atau Bimasena (Sanskerta: भीमसेन, bhÄ«maséna) adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dianggap sebagai seorang tokoh heroik. Ia adalah putra Dewi Kunti dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat. .. Ia merupakan keluarga Pandawa di urutan yang kedua, dari lima bersaudara. Saudara se'ayah'-nya ialah wanara yang terkenal dalam epos Ramayana dan sering dipanggil dengan nama Hanoman.
Karakter  Fisik    : Ia memiliki keistimewaan dan ahli bermain gada, serta memiliki berbagai macam senjata, antara lain: Kuku Pancakenaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta. Sedangkan jenis ajian yang dimilikinya antara lain: Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuglindhu, Aji Bayubraja dan Aji Blabak Pangantol-antol.
Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu: Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelatbahu Candrakirana, ikat pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain: Kampuh atau Kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan Pupuk Pudak Jarot Asem. Memiliki kuku yang sangat kuat dan berkemampuan sakti atau luar biasa, dan selain dari kukunya itu, Bima memiliki kekuatan fisik dan magic yg luar biasa pula, atau biasa disebut dengan memiliki bermacam-macam kesaktian.
Karakter Sifat     : Bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya hatinya lembut. Bima setia pada satu sikap, yaitu tidak suka berbasa basi dan tak pernah bersikap mendua serta tidak pernah menjilat ludahnya sendiri. Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus (krama inggil) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Bima melakukan kedua hal ini (bicara dengan bahasa krama inggil dan duduk) hanya ketika menjadi seorang resi dalam lakon Bima Suci, dan ketika dia bertemu dengan Dewa Ruci.  Bersifat kasar, sangar, mudah marah. Tapi didalam sifatnya yg kasar itu mereka memiliki sisi yg baik, seperti suka menolong, membantu, baik hati dan benci dengan kejahatan. Gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur.
Bima dalam Bharatayuddha
Dalam perang di Kurukshetra, Bima berperan sebagai komandan tentara Pandawa. Ia berperang dengan menggunakan senjata gadanya yang sangat mengerikan.
Pada hari terakhir Bharatayuddha, Bima berkelahi melawan Duryodana dengan menggunakan senjata gada. Pertarungan berlangsung dengan sengit dan lama, sampai akhirnya Kresna mengingatkan Bima bahwa ia telah bersumpah akan mematahkan paha Duryodana. Seketika Bima mengayunkan gadanya ke arah paha Duryodana. Setelah pahanya diremukkan, Duryodana jatuh ke tanah, dan beberapa lama kemudian ia mati. Baladewa marah hingga ingin membunuh Bima, namun ditenangkan Kresna karena Bima hanya ingin menjalankan sumpahnya.
 
DATA VISUAL


Andre (42408147) - Konsep Dasar Karakter



Maria (42409133) - Tambahan Konsep Karakter

Pose Dasar
Gesture
Silhouette

Khennie (42407237) - Konsep Dasar Karakter

Konsep Karakter

Tampak depan, belakang, dan samping.

Ekspresi Wajah
Gesture dan Silhouette

Karina (42409138) - Analisa Karakter

Data Verbal:

Bima atau Bimasena adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia dianggap sebagai seorang tokoh heroik. Ia adalah putra Dewi Kunti dan dikenal sebagai tokoh Pandawa yang kuat, bersifat selalu kasar dan menakutkan bagi musuh, walaupun sebenarnya hatinya lembut. Ia merupakan keluarga Pandawa di urutan yang kedua, dari lima bersaudara. Akhir dari riwayat Bima diceritakan bahwa dia mati sempurna (moksa) bersama ke empat saudaranya setelah akhir perang Bharatayuddha.

Kata bhima dalam bahasa Sanskerta artinya kurang lebih adalah "mengerikan". Sedangkan nama lain Bima yaitu Wrekodara artinya ialah "perut serigala", dan merujuk ke kegemarannya makan. Nama julukan yang lain adalah Bhimasena yang berarti panglima perang yang tangguh.

Bima adalah seorang tokoh yang populer dalam khazanah pewayangan Jawa. Suatu saat mantan presiden Indonesia, Ir. Soekarno, pernah menyatakan bahwa ia sangat senang dan mengidentifikasikan dirinya mirip dengan karakter Bima.

Sifat
Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur, serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus (krama inggil) atau pun duduk di depan lawan bicaranya. Bima melakukan kedua hal ini (bicara dengan bahasa krama inggil dan duduk) hanya ketika menjadi seorang resi dalam lakon Bima Suci, dan ketika dia bertemu dengan Dewa Ruci. Ia memiliki keistimewaan dan ahli bermain gada, serta memiliki berbagai macam senjata, antara lain: Kuku Pancakenaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa (kapak besar) dan Bargawasta. Sedangkan jenis ajian yang dimilikinya antara lain: Aji Bandungbandawasa, Aji Ketuglindhu, Aji Bayubraja dan Aji Blabak Pangantol-antol.

Kekuatan
Dalam berperang, kekuatan Bima terletak pada kukunya sehingga label Kuku Bima sangat terkenal di dunia. Kuku ini adalah kuku Pancakenaka yang memiliki kekuatan dashyat dari seorang tokoh wayang Bima. Selain itu dia memiliki Gada Rujakpala, alugara, bargawa, dan bargawasta.

Selain menguasai senjata, Bima memiliki beberapa ajian yang sering digunakan saat melawan musuh. Aji-ajian itu diantaranya adalah ajian Bandung Bandawasa, ajian Ketuglindhu, ajian Blaknak Pangantol-antol, dan ajian Bayubraja. Tidak hanya ajian, kekuatan tokoh wayang Bima didapatkan sebagai anugerah dari para Dewa. Anugerah itu diantaranya adalah kain poleng bintuluaji, gelang candrakirana, kalung nagasasra, pupuk pudak jarot asem dan sumping surengpati.


Bima juga memiliki pakaian yang melambangkan kebesaran, yaitu: Gelung Pudaksategal, Pupuk Jarot Asem, Sumping Surengpati, Kelatbahu Candrakirana, ikat pinggang Nagabanda dan Celana Cinde Udaraga. Sedangkan beberapa anugerah Dewata yang diterimanya antara lain: Kampuh atau Kain Poleng Bintuluaji, Gelang Candrakirana, Kalung Nagasasra, Sumping Surengpati dan Pupuk Pudak Jarot Asem.

Nama lain
Bratasena, Balawa, Birawa, Dandungwacana, Nagata, Kusumayuda, Kowara, Pandusiwi, Bayusuta, Sena, Wijasena, Jagal Abilawa


Data Visual:

Stanley (42409158) - Gesture & Expression

Ekspresi

Gesture

Wednesday, September 14

Melissa (42409156) - Konsep Dasar Karakter

Analisa:



Konsep Karakter:

Main Idea
Basic Pose

Front, Back, Side


3/4 Pose

Expression

Stanley (42409158) - Konsep Dasar Karakter

Analisa:
Bima berbadan besar dan kekar. Memiliki kumis dan kuat. Suka menolong dan baik hati. Memakai gelang dan bersenjata kuku dan gada.

Konsep Karakter:

Tampak Depan dan Samping

Tampak Belakang dan 3/4

Ekspresi

Michael (42409149) - Konsep Dasar Karakter

Analisa:
Bima adalah seorang yang kuat, kekar, dan besar. Memiliki senjata kuku panjang di jempolnya. Kuat tapi adil dan baik hati.

Konsep Karakter:

Konsep Karakter

Maria (42409133) - Konsep Dasar Karakter

Analisa:

Konsep Karakter:

Konsep Dasar

Gesture

Silhouette

Ekspresi

Taranita (42409150) - Konsep Dasar Karakter

Analisa:
Bima adalah seseorang yang berani, kuat, namun memiliki hati yang lembut dan peduli sesama.
Konsep Karakter:

Tampak Depan, Belakang, dan 3/4

Ekspresi dan Silhouette

Yonathan (42409160) - Konsep Dasar Karakter

Analisa Karakter:
Besar, kekar, memakai senjata kuku dan gada.
Konsep Karakter:

Depan dan Belakang





Samping dan 3/4




Gesture

Silhouette

Ekspresi

Karina (42409138) - Konsep Dasar Karakter

Konsep Karakter:
Tampak depan, samping, dan 3/4

Tampak Belakang dan Gestur

Gesture

Ekspresi

Silhouette

Ronald (42409162) - Konsep Dasar Karakter

Analisa Karakter :
Sifat bima terdiri dari kasar, baik hati, berani, jujur, mudah marah, dan teguh pendirian.
Karakter fisiknya yaitu kekar, memiliki kuku panjang pada jempol, gelang, dan memiliki gada.

Konsep Karakter:

Sketsa Postur dan Ekspresi

Sketsa Gesture

Sketsa Silhouette